Resensi Novel “Gerbang Dialog Danur”

Penulis                         : Risa Saraswati
Penerbit                       : Bukune
Judul halaman             : 236
Tahun pertama terbit  : 2015
Harga                          : Rp 50.000, 00
Risa Saraswati yang lebih dikenal sebagi host dan musisi ketimbang sebagai penulis. Pada buku ini secara garis besar bercerita tentang pengalaman Risa yang dialaminya selama mengenal hantu-hantu Belanda semasa kecil. Risa ingin membagikan kepada banyak orang untuk mau mencoba menyelami hidupnya yang unik dan banyak orang yang membaca karyanya. Risa sejak kecil berbeda dengan anak-anak kecil lainnya. Dia sering berbicara sendiri,  berlarian sana sini, dan tertawa sendiri. Dia juga sering dilihat sedang berbicara sendiri di loteng rumah yang sepi. Apakah Risa benar-benar sendiri? Gerbang Dialog Danur sebagai pengakuan bahwa dirinya tak pernah sendiri. Dia berinteraksi dengan yang biasa kita sebut “hantu”. Mereka selalu menemaninya, kadang membantunya, dan sering sekali menampakkan diri dihadapannya dengan wujud kematiannya.
Tokoh-tokoh dalam novel ini ada Peter (remaja bertubuh pendek yang sangat nakal), William (pemain biola yang pendiam dan bijaksana), Hans (pembuat kue unggul) dan sahabatnya Hendrick (sang primadona), juga Janshen (si kecil yang bergigi ompong dan cengeng). Kelimanya adalah korban pembantaian bangsa pendek bermata sipit yang disebut “Nippon”. Mereka hantu Belanda yang tinggal bersama Risa dan keluarga di rumah peninggalan zaman Belanda warisan dari neneknya.
Namun, Risa kehilangan dengan lima sahabatnya karena Mereka marah kepada Risa yang tidak mau menepati janjinya untuk bunuh diri. Akhirnya Risa sadar bahwa ia sudah sangat jauh berkenalan dengan makhluk yang berbeda dengan dunianya.
Selain menceritakan konflik dengan kelima sahabatnya, Risa juga menceritakan kisah-kisah lain dalam pertemuannya yang menemani Risa sampai ia beranjak dewasa. Dari kisah-kisah itu Risa belajar bahwa betapa beruntung dirinya jika dibandingkan makhluk gaib.
Gerbang Dialog Danur ini novel yang berkategori horor yang tujuannya tidak menakutkan pembaca, melainkan mengajak pembaca melihat dunia dari sisi lain. Sisi yang tertutup yang tidak semua orang bisa masuk. Kisah hantu dalam buku ini benar-benar nyata. Latar belakang historis yang menggambarkan penyebab kematian hantu-hantu juga masuk akal, tetapi masih ada perdebatan tentang topik yang ditulis dalam novel ini.
Dari buku ini, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan dan percaya bahwa ada kehidupan selain didunia nyata. Buku ini bukan fiksi tetapi nonfiksi karena memuat kehidupan nyata penulis. Novel ini sangat cocok untuk pembaca yang bosan dengan bacaan novel roman.


sumber: https://dwisupriyani.wordpress.com/2015/07/01/resensi-novel-gerbang-dialog-danur/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Boy Candra “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai”

Sinopsis Milea Suara dari Dilan